Di Stadion Al Thumama di Qatar, Maroko menjadi pemenang dengan dua gol melawan nol dari tim Belgia. Belgia memiliki 67% penguasaan bola, tetapi Maroko melihat hasil yang lebih baik dengan 33% penguasaan bola. Setiap tim mengambil sepuluh tembakan. Pertandingan melihat banyak pelanggaran, dengan Belgia mendapatkan sepuluh dan Maroko mendapatkan empat belas.
Satu kartu kuning sepertinya tak terhindarkan bagi kedua tim. Namun, tidak ada kartu merah untuk kedua tim. Akurasi operannya sangat dekat, yang menunjukkan pertarungan sengit antara Belgia dan Maroko.
Maroko saat ini berada di posisi pertama Grup F, disusul Belgia. Abdelhamid Sabiri dan Zakaria Aboukhlal adalah dua pemain yang membawa kehormatan nasional bagi negaranya. Penggemar Maroko sangat gembira dengan kemenangan tersebut, mengibarkan bendera mereka dengan sangat bahagia.
Maroko, tim peringkat 22 dunia, mengalahkan tim peringkat dua Grup F, Belgia. Kekalahan yang memilukan itu dipandang oleh banyak orang sebagai kinerja lamban dari para penggemar Piala Dunia FIFA. Striker kenamaan Belgia, Romelu Lukaku, tampil mengecewakan. Kemenangan ketiga Maroko di putaran final Piala Dunia diamankan pada menit ke-73 ketika tendangan bebas Sabiri dari dekat tiang gawang mengejutkan kiper Belgia Thibaut Courtois di dekat tiang gawang.
Di Piala Dunia 1994, Belgia menang melawan Maroko. Namun keadaan berubah di Piala Dunia 2022. Tahun 2022 membawa banyak perubahan baru pada demografi sepakbola dunia. Fans sangat ingin menemukan lebih banyak!